Seperti regulasi di buku kuning, bermain di
MP5 dan MP6
setidaknya 4 part bisa dimainkan. Mulai dari klep. Sejatinya, tak boleh
ada ubahan diameter payung klep. Tapi pasal 14 Ayat 2. 7B poin 2 di
buku kuning, sebutkan, diameter kepala klep harus sesuai aslinya.
Tetapi diameter batang bisa diubah.
Makanya, banyak tunner pakai klep Honda Sonic. Klep ini bisa dipasang
di Honda Blade atau Yamaha Jupiter. “Aslinya Sonic 28 mm/24 mm. Lalu,
dibikin ulang sesuai diameter standar. Seperti Jupiter jadi 23 mm (in)
dan 20 m (ex),” jelas Merit yang banyak bikin motor luar Jawa.
Harga satu set klep Sonic di pasaran Rp 130 ribu. Penggantian batang
klep lebih besar, agar kuat terima letupan kompresi. Bisa juga punya
Suzuki Shogun 125. "Harga Rp 80 ribuan, lebih murah. Ukuran payung klep
aslinya 25 mm/22 mm, diubah jadi 23 mm/20 mm,” kata Hawadis, tunner
yang banyak bikin mesin.
Karburator, tercantum di Pasal 14 Ayat 2. 7L poin 2 & 5. Karburator standar dari produksi
motor itu alias karbu bawaan motor. Tapi, boleh dimodifikasi bagian dalam. Tapi, haram mengubah arah, sudut dan panjang manifold.
Maka itu, reamer dilakukan demi memperbesar diameter venturi dan skep.
Misalnya Jupiter. Karbu standar direamer 22 mm. “Karena bentuknya
oval, bagian atas dibikin jadi 22 mm, sampingnya 18,5 mm
Lanjut, rasio! Buku kuning Pasal 14 Ayat 2. 7N poin 6 sebutkan gear
rasio boleh diganti. Bisa dilakukan di beberapa gigi atau full. Misalnya, Gigi pertama hanya dilakukan
penggantian satu sisi dengan menurunkan dari 34 jadi 32 mata. Lalu,
gigi II tetap standar. Gigi III, juga ganti sebelah. Terakhir gigi 4,
ganti kedua rasio sesuai kebutuhan.
Meski haram penggantian magnet, tapi malah diperbolehkan mengubah sistem pengapian. Misalnya dari pengapian AC dibikin jadi DC.
Begitu juga otak pengapian. Bisa diganti pakai produk racing
aftermarket. Misalnya, CDI BRT atau Rextor. Harga tergantung tipe dan
merek yang diinginkan.
Pemakaian piston juga ikut dibebaskan. Yang penting, ukuran masih tetap
standar. Mulai dari FIM iston hingga TDR bisa dan silakan dipakai.
Begitunya untuk Jupiter, ini bagai dilema. Karena untuk terjun di MP5,
piston tetap pakai 52 mm. Tapi rangka lebih siap dong? Wkwkwk...
Silakan lirik dan dihitung!
Cukup Ganti Ring Piston
Sebagai balap murah, ini juga berdampak pada pemakaian suku cadang dan perawatan.
Perawatan MP5 dan MP6 tergolong murah. Tidak seekstrem perawatan MP1 dan hingga MP4.
Dengan power yang tidak banyak diumbar, komponen lebih aman dan tahan
lama.
Mengingat tidak banyak komponen yang bisa dimainkan di kelas ini,
kompresi yang stabil jadi kuncian. Hal ini bisa dijaga lewat ring
piston. Kalau bisa sih, ring seher diganti setiap race. Sehingga kompresi
bisa terjaga. Itu juga kalau bisa...
Part lainnya, sil klep. Peranti penjaga naik-turunnya klep ini juga
tergolong awet. Pergantiannya dilakukan setiap event. Bukan per race.
Kampas kopling, juga awet. Bisa tahan untuk dua event.
Bisa Pakai Harian
Boleh dibilang, spek yang ditawarkan
MP5 dan MP6 ini tak ubahnya
motor standar yang dipakai buat balap. Begitunya ketika diubah jadi
spek balap pun, Ayah, Ibu, Kakak atau adik masih bisa pakai buat
aktivitas harian.
Karena kompresi mesin yang dipakai juga tidak terlalu tinggi. Begitu
juga pemakaian komponen yang dibatasi aturan.
Kompresi, biasanya hanya bermain 13:1. Angka ini, tak terlalu tinggi
untuk ukuran bebek four stroke. Apalagi regulasi baru di Kejurnas Seri
II, mengharuskan pemakaian bahan bakar Pertamax. Kompresi lebih turun
lagi.
Dengan Pertamax, kompresi bisa saja main di angka 12,5:1. Makin enak
buat harian tuh. Lewat langkah ini, tunner atau bengkel-bengkel umum
biasa juga bisa bermain atau bikin
spek MP5 dan MP6.
Apalagi, dana yang dibutuhkan juga enggak terlalu tinggi. Itu bisa
saja. Kan hanya beberapa part yang diubah. Misalnya, penggantian klep
standar dengan yang batangnya lebih besar. Jadi, klep kuat untuk diajak
bermain lift tinggi.
kalau
racikan atau spek engine MP5 dan MP6
itu bagus, time yang didapat juga enggak jauh dari catatan waktu
terbaik yang ditorehkan motor MP3 dan MP4. Itu kalau spek-nya bagus
ya,